Tuhan Mengasihi dan Mempunyai Rancangan yang Sempurna
Hidup terkadang membawa kita ke dalam situasi yang sulit dan membuat kita merasa kehilangan arah. Ada masa-masa ketika kita merasa gagal, kehilangan harapan, dan bingung harus melangkah ke mana. Begitulah yang saya alami ketika berhenti bekerja. Saya merasa down secara mental, tidak ingin mencari pekerjaan lagi, dan berbagai usaha yang saya coba pun belum membuahkan hasil.
Di tengah kebingungan itu, saya sempat berkata kepada istri saya, “Anak kita Rafael yang baru lahir ini tidak bawa hoki.” Itu adalah ungkapan dari hati yang penuh kegelisahan. Rafael saat itu baru berusia sekitar tiga bulan. Namun, di saat yang paling tidak terduga, terjadi sesuatu yang mengejutkan dan mengubah cara pandang saya.
Aneh bin ajaib, kami mendengar Rafael berbicara dengan jelas, “Banyakkan?”
Saat itu, saya terdiam. Tuhan seperti sedang berbicara kepada saya melalui lidah anak ini. Saya sadar bahwa ada banyak hal, banyak peluang, dan banyak berkat yang sebenarnya sudah Tuhan sediakan. Saya yang selama ini merasa tidak memiliki jalan, justru diingatkan oleh anak saya sendiri bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan saya.
Hari ini, ketika saya membaca Kitab Kebijaksanaan Bab 10:21, saya kembali teringat kejadian itu. Sudah 17 tahun berlalu sejak peristiwa tersebut. Sekarang, Rafael sudah berusia 17 tahun, tumbuh menjadi anak yang luar biasa. Melihatnya sekarang, saya semakin yakin bahwa Tuhan sungguh mengasihi setiap orang. Dia memiliki rancangan yang sempurna bagi kita, bahkan ketika kita merasa terpuruk dan tidak melihat jalan keluar.
Saya menulis ini bukan hanya untuk mengingatkan diri saya sendiri, tetapi juga untuk keluarga saya dan siapa pun yang sedang berada di titik terendah dalam hidupnya. Jangan pernah meragukan kasih Tuhan. Dia selalu bekerja dengan cara yang ajaib, bahkan melalui hal-hal kecil dan sederhana—seperti suara seorang bayi.
Tuhan selalu punya jalan. Percayalah, harapan itu selalu ada.